Jangan Salahkan Ponsel Korban Pesawat Sukhoi Superjet 100 - Berbagai isu penyebab kecelakaan mendominasi dunia maya, dan belum reda duka atas musibah pesawat Sukhoi Superjet 100. Yang
memprihatinkan, isu itu justru menyalahkan para korban yang dituduh
tetap mengaktifkan telepon seluler (ponsel). Padahal, saat terbang
dengan ketinggian ribuan kaki, sangatlah sulit untuk bisa mendapatkan
sinyal dari base transceiver station (BTS).
”Sebenarnya potensi
sinyal bisa tertangkap di dalam pesawat sangat kecil. Memang masih ada
kemungkinan, yaitu saat side lobe antenna direksional BTS teresterial
berada di bawah pesawat atau karena pantulan sinyal di darat yang biasa
disebut multipath fading signal. Itu pun hanya sesaat, kecuali saat
pesawat tinggal landas dan mendarat.
Praktisi
bidang mobile broadband itu menjelaskan, sinyal yang tertangkap di dalam
pesawat membahayakan atau tidak terhadap sistem navigasi pesawat masih
menjadi perdebatan. Industri penerbangan hanya mengambil konsensus
untuk aman.
”Memang ada potensi EM interference yang cenderung
lebih tinggi dengan electronic equipment pesawat apabila sinyal masih
bisa ditangkap di pesawat.
Alasan lain, beberapa
maskapai ingin menjual in flight phone services. Mereka tidak ingin
bisnis tambahannya terganggu. Mereka memasang pico/nano BTS dalam
pesawat. Ini lebih aman karena terdeteksi sebagai seluler tersendiri.
Dari
pengalaman Kompas, penggunaan radio komunikasi berdaya besar oleh
sebagian masyarakat bisa mengganggu jalur komunikasi penerbangan, baik
yang menggunakan pita frekuensi HF (frekuensi tinggi) maupun VHF
(frekuensi sangat tinggi).
Tentu saja frekuensi airband jauh di
bawah pita frekuensi ponsel yang sebagian besar berada pita UHF
(frekuensi ultratinggi), yaitu 800 MHz atau lebih tinggi. Sementara
frekuensi VHF jauh di bawahnya. Spektrum maksimalnya masih 300 MHz.
Di
sisi lain, Sukhoi sebagai pesawat modern tentu mengantisipasi hal ini.
Apalagi rancangan SSJ 100 menggandeng vendor raksasa internasional,
seperti Boeing, Thales, dan Liebherr.
sumber : kompas.tekno