Kita harus berbangga hati untuk anak indonesia. Karena, enam siswa berprestasi Indonesia berangkat
menuju Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat. Mereka akan mengikuti
kompetisi International Science and Engineering Fair 2012 (ISEF). Acara
yang berlangsung di Pittsburgh 13 Mei 2012 ini didukung penuh oleh
Intel, dan dilangsungkan guna sebagai ajang kompetisi teknik dan sains
pra-universitas terbesar di dunia. Kompetisi ini juga mendorong jutaan
siswa kelas 9-12 (setaraf dengan Sekolah Menengah Umum) untuk
mengeksplorasi minat mereka terhadap inovasi dan memberikan solusi untuk
masalah-masalah global.
“ISEF merupakan sebuah kesempatan baik bagi para siswa untuk berbagi
ide dengan peserta lain dan menampilkan proyek inovatif mereka di
tingkat dunia. Intel menyadari bahwa sumber daya manusia Indonesia
memiliki daya saing tinggi di masa depan. Maka dari itu kami berkomitmen
untuk terus meningkatkan pendidikan di Indonesia, melalui peran serta
secara aktif dalam program pendidikan dan akses teknologi yang
memungkinkan munculnya para inovator di masa depan," ungkap Deva
Rachman, Corporate Affairs Director Intel Indonesia.
Lebih dari 1.500 siswa finalis dari 68 negara dan wilayah, akan
berkompetisi untuk menunjukkan kreativitas dan pemikiran berbasis riset
mereka melalui proyek sains untuk memperebutkan hadiah dan beasiswa
senilai lebih dari US$3 juta. Para siswa tingkat menengah yang
berpartisipasi dalam kompetisi ini merupakan para inovator masa depan.
Proyek-proyek yang dibuat para finalis menjawab masalah-masalah ilmiah
yang berkaitan dengan isu-isu utama global, seperti perubahan iklim,
kanker, bahan bakar alternatif, keamanan pengemudi, dan kelaparan yang
terjadi di beberapa wilayah dunia.
Indonesia diwakili oleh enam siswa, yaitu Muhammad Luthfi Nurfakhri,
Efa Fazriyah Haryono, Marwah Zairah, Aulia Azka Januartrika, Anas Mufid
Nurrochman, dan Amelia Nugrahaningrum. Mereka terbagi dalam tiga
kelompok yang nanti akan mempresentasikan riset mereka terkait “Volcanic
Mudflow Breaker Dam”, “Digital Leaf Color Chart” dan “Termite Resistant
Rice Straw Paper with Soursop leaves extract”.
“Dalam kondisi ekonomi global seperti saat ini, sangat penting untuk
memperkaya kualitas generasi muda Indonesia karena merekalah yang akan
memimpin bangsa ini ke depannya. Edukasi tentu merupakan faktor kunci
dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Mohammad Nuh, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
MAJU TERUS TUK ANAK BANGSA INDONESIA
sumber : chip.co.id